Depok, Ar-Rahman Islamic School, 30/04/21. Menyajikan diskusi baik secara tulis maupun lisan merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa dalam Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. Alasan pemilihan materi teks diskusi sebagai objek penilaian karena dapat mengkondisikan siswa untuk berbahasa khususnya membaca dan memahami. Kedua hal tersebut masih menjadi perhatian yang serius. Hal ini dilatarbelakangi kurangnya minat, keseriusan dalam membaca maupun memahami.
Secara umum, diskusi sebagai media pertukaran pikiran, gagasan, serat pendapat untuk memperoleh kesepakatan bersama. Pembelajaran diskusi diterapkan di kelas akhir jenjang SMP, tentu hal hal ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang cakap dan kreatif dalam menyampaikan ide maupun gagasannya. Pada hasil keterampilan menyajikan teks diskusi ini, dapat dilihat dari perubahan sikap, hasil belajar, dan implementasi siswa. Jumlah siswa kelas IX berjumlah 20 orang yang dibagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok dapat memilih tema yang sudah disajikan sebagai berikut:
- Pro Kontra Vaksinasi Covid-19
- Fenomena Aplikasi TikTok bagi Remaja
- Penerapan PSBB di Indonesia
- Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Menyajikan teks disuksi dilakukukan secara dua tahap, yakni (1) menyajikan teks diskusi secara tulis (membuat slide presentation) dan (2) menyajikan secara lisan (presentasi tiap kelompok melalui zoom meeting). Berdasarkan hasil penilaian, siswa sudah mampu menyajikan teks diskusi secara tulis. Hal ini diketahui dari materi yang disajikan sudah memuat unsur-unsur berikut:
- Isu atau pendahuluan
- Argumen pennetang (kontra) yang disertai bukti tekstual
- Argumen pendukung (pro) yang disertai bukti tekstual
- Kesimpulan
Penyajian diskusi secara lisan dilakukan dengan metode presentasi tiap kelompok. Setiap kelompok membagi anggota sesuai dengan peran dalam diskusi, seperti moderator, notulis, dan penyaji. Adapun rubik penilaian diskusi sebagai berikut:
- Kemampuan menyampaikan pendapat
- Kemampuan memberikan argument
- Kemampuan memberikan kritik
- Kemampuan menyajikan pertanyaan
- Kemampuan menggunakan bahasa yang baik
- Kelancaran berbicara
Dari keenam rubik penialaian di atas, poin (1), (2), (4), (5), (6) dinilai sudah baik. Namun, siswa masih belum cakap dalam menyampaikan kritik, baik penyajian masalah ataupun mengkritisi tema yang diangkat setiap kelompoknya. Kendati demikian, kecapakan siswa dalam berpendapat, beragumen, bahkan mengajukan pertanyaan merupakan langkah konkrit dalam membaca serta memahami permasalahan yang diangkat. Implementasi dari kegiatan berdiskusi yang telah dilakukan adalah menumbuhkan sikap saling menghargai, menanamkan sikap demokrasi, mengembangkan daya pikir, mengembangkan pengetahuan dna pengalaman, melatih kemampuan berbicara, dan mampu mewujudkan proses kreativitas dan analitis pada siswa. Di bawah ini dilampirkan salah satu notula diskusi yang telah disusun oleh siswa.
Lampiran Notula Rapat
NOTULA DISKUSI
RUMOR VAKSINASI COVID-19
Hari, tanggal : Kamis, 11 – Februari – 2021
Pukul : 09:30 – 09:47
Tempat : Zoom Meeting
Pemimpin Rapat : Arsa Ramadhani Chavvah
Penyaji Materi : Gathan, Zhafran, Arza dan Erisa
Notulis : Fathan
- Pertanyaan
- Fadel Ramadhan: Bagaimana cara mengatasi orang yang tidak mau di vaksin?
- Maheswari Joanna Elua: Vaksin kira – kira efektif ga untuk penyebaran virus?
- Jawaban
- Vaksin itu sebenarnya hak masing – masing orang tapi sebisa mungkin di edukasi gimana kalau kita tidak diberi vaksin kedepannya gimana
Pertanyaan ini djawab oleh Arsa Ramadhania dan Fathan Ridho Wahyudi
- Kalau efektifitas itu tergantung jenis vaksin nya tapi vaksin nya kan sudah melalui beberapa tes percobaan jadi efek samping nya tidak ada atau kemungkinan nya kecil
Pertanyaan ini djawab oleh Arsa Ramadhania Chavvah dan Tsuchida Erisa
- Simpulan Diskusi
dengan adanya pro dan kontra vaksinasi covid-19 kita dapat mengetahui bahwa masih banyak orang yang meragukan apa fungsi dan manfaat vaksinasi covid-19 dan juga banyak orang yang menunggu nunggu vaksinasi disebar agar mereka dapat terhindar dari paparan virus mematikan itu. Sebagian orang juga masih menganggap bahwa virus covid ini hanyalah khayalan saja tetapi ini sudah terbukti adanya dengan kasus yang setiap hari terus melonjak